Sabtu, 02 Januari 2016

Mengajar dengan siswa bermasalah

Saya mengajar siswa kelas 1 SMP. Dikelas tersebut pada saat-saat tertentu ada masalah yang ditimbulkan oleh satu siswa sebut saja namanya Doni. Doni sering meledek temannya, sering juga ia mengatai temannya dengan berbagai olokan yang tidak disukai oleh sebagian besar temannya. Saat ditegur guru ia cendrung represif bahkan melawan sang guru. Setelah saya selidiki saya berkesimpulan bahwa siswa ini punya masalah yang "beda" dengan masalah siswa pada umumnya.
Kebetulan saya punya teman psikolog sebut saja namanya Rita. Saya berkonsultasi perihal siswa tersebut ke Rita, lalu Rita memberikan usul, "kalau nanti pak Maksum ngajar coba seluruh siswa diminta mengarang yang berjudul 'Saya dan keluarga saya', setelah itu siswa juga diminta menggambar dikertas A3 nanti semua kertas bisa kasih ke saya dan saya akan selidiki hasilnya akan saya kasih ke pak Maksum, bagaimana?". "OK kalau begitu akan saya lakukan, jawab saya".

Saat saya mengajar saya lakukan apa yang diperintahkan Rita, dan selanjutnya saya berikan hasil mengarang dan gambar Doni ke Rita. Seminggu kemudian saya dapatkan hasilnya dan Rita bicara begini pada saya melalui sms, "Maaf pak Maksum saya belum bisa ketemu dengan bapak perihal membahas siswa bapak Doni. Dari analisa penulisan Doni berikut gambar, saya berkesimpulan bahwa Doni sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang yang luar biasa dari orang tuanya, ia butuh teman dekat untuk curhat dan butuh pengakuan dikelas. Bapak boleh mengundang kedua orang tuanya untuk ketemu saya". Begitu kata Rita.

Selanjutnya, saya memang menelepon orang tua Doni perihal anaknya dikelas dan segera minta waktu untuk membahasnya. Saya menelepon, "Halo selamat pagi, bisa bicara dengan orang tuanya Doni?". "Iya saya mamanya ada apa pak Maksum?". "Begini bu, sudah beberapa minggu ini Doni sering berkata tak sopan pada temanya dan juga sering membuat onar dikelas, gurupun  sudah banyak menasihati namun Doni cendrung melawan guru dan sudah berkali-kali di strap namun tak berdampak, bisakah ibu datang ke sekolah Sabtu ini dan membahasnya bersama teman saya yang kebetulan seorang psikolog bu?". "Baik pak Maksum saya akan datang bersama suami saya". begitu jawab mamanya Doni. Lalu sayapun berkata, "Kalau ibu dan suami ketemu saya di sekolah harap jangan kasih tahu Doni kalau ibu dipanggil saya ya bu?". "Baik pak Maksum". Begitu ujar mama Doni.

Saat hari yang dinanti tiba, kami mengadakan pertemuan membahas perilaku Doni bersama kedua orang tuanya. Saya ditemani teman saya yang seorang psikolog bernama Rita dan teman saya rekan guru yang juga mengajar Doni sebut saja namanya Lisa. Dalam pertemuan tersebuat saya lebih banyak mendengar tentang perilaku Doni di rumah dari kedua orang tuanya, namun yang lebih banyak bicara adalah mamanya. Sesekali kami para guru berkomentar tentang Doni di sekolah. Teman saya Rita lebih banyak memberikan petunjuk dan apa yang seharusnya orang tua lakukan untuk Doni. Sekilas kami berpikir bahwa mamanya Doni lebih banyak membicarakan bagusnya Doni ketimbang perilakunya selama ini dan saya berkesimpulan sementara bahwa mamanya lah penyebab semua ini. Pertemuan tak banyak yang bisa kita ambil kesimpulan namun teman saya Rita ingin membantu Doni dengan mengirimkan teman sesama psikolog, yang lebih ke "Psikolog Anak" daripada "Psikolog Pendidikan" yang diampu Rita.

Selang beberapa hari teman saya Rita menelepon  saya dan memberitahukan bahwa ia akan segera membantu Doni dengan mengirimkan temannya seorang psikolog anak yang bernama Vina. Vina akan mencari tahu dan mendeteksi sekaligus menerapi Doni bila ada sesuatu yang harus diterapi sekaligus juga apa yang bisa dilakukan untuk merubah perilaku atau sikap dari penghuni rumah (orang tua, adik, nenek, kakek atau yang lain) "Doni". Untuk itu Rita meminta saya untuk memberitahu orang tua Doni tentang kedatangan Vina.

Tak menunggu lama saya langsung menghibungi orang tua Doni akan kedatangan Vina. "Halo, selama pagi bu, apa ini mamanya Doni?" tanya saya. "Betul pak Maksum, saya mamanya Doni", ada apa ya pak". "Maaf bu saya sudah diskusi dengan teman saya Rita tentang Doni dan akan segera mencari tahu penyebab Doni berperilaku kurang baik di sekolah. Untuk itu akan ada seseorang yang bernama Vina untuk datang ke rumah ibu untuk ketemu Doni, bagaimana bu, bisakah?". "Oh silahkan pak Maksum" jawab mama Doni ramah.

(Bersambung......)